Pembuatan Pupuk Organik Padat Dari Kotoran Ternak
Halooo.....sobat ternak.
Selama ini banyak orang yang punya ternak, namun feses atau kotoranya tidak termanfaatkan dengan baik. Ada juga yang sudah termanfaatkan untuk dijadikan pupuk tapi hasil tidak maksimal.
sehingga tanaman yang diberikan pupuk tidak dapat tumbuh dengan baik.
.
Salah satu faktor, pemberian pupuk kandang pada tanaman yang tidak maksimal adalah karena diberikan secara langsung tanpa difermentasi. Kita tahu bahwa pupuk kandang memiliki suhu yang panas dibandingkan dengan pupuk kompos. Karena tingginya kadar amoniak dalam kotoran ternak. Mengakibatkan tanaman mudah layu atau mati.
Pemberian pupuk kandang pada tanaman sebaiknya difermentasi terlebih dahulu. Karena dengan difermentasinya kotoran ternak, akan lebih memberikan nutrisi pada tanaman dari kandungan N,P, dan K nya. Tanaman akan lebih cepat berbuah dan tumbuh dengan baik jika hasil dari fermentasi kotoran ternak menjadi pupuk bisa maksimal.
Nah.. berikut cara pembuatan pupuk kandang agar hasilnya maksimal:
Bahan: Kotoran ternak sapi,kambing, dan ayam
Bahan Fermentasi: Bakteri/mol, air, tetes tebu, serbuk gergaji kayu.
Alat: Gembor, Arko, Terpal
1. Langkah pertama dalam pembuatan pupuk adalah, mengumpulkan bahan kotoran ternak sapi,kambing dan ayam dalam satu tempat. Perbandingan jika menggunakan 3 komponen kotoran ternak adalah 20:5:1. menggunakan 3 komponen kotoran ternak sekaligus, akan lebih baik hasilnya daripada hanya menggunakan 1 komponen kotoran ternak saja.
2. Langkah kedua adalah keringkan kotoran ternak yang sudah terkumpul dibawah sinar matahari langsung. Pengeringan ini berfungsi untuk mengurangi kadar air dan amoniak dari kotoran tersebut. Agar proses fermentasi berlangsung lebih cepat dari biasanya. Saat dikeringkan usahakan tebal kotoran sekitar 20 cm sehingga jangan sampai menumpuk tinggi. Agar seluruh bagian cepat kering karena maksimalnya sinar panas dari matahari.
3. Langkah ketiga angkut kotoran ternak yang sudah kering dan tempatkan di tempat yang teduh dengan sinar matahari yang cukup namun aman dari air hujan. Agar maksimal dalam proses fermentasi.
4. Langkah selanjutnya kotoran ternak di urai dengan tebal sama yaitu 20 cm.
5. Siapkan bakteri pengurai atau biasa disebut Mol (Mikroorganisme Lokal) seperti EM4 pertanian. (tapi saya sarankan lebih baik beli di toko pertanian Mol merk Decomposer agar hasil lebih maksimal), air, tetes tebu (sebagai pakan bakteri), gembor, serbuk kayu atau gerajen (fungsinya untuk tempat berkembangbiaknya bakteri).
6. Campurkan Mol, air, dan tetes dengan perbandingan Mol: 3 tutup botol, air: 5 liter, tetes tebu 9 tutup botol jerigen. Dan campurkan langsung didalam gembor. Perbandingan yang digunakan untuk produksi pupuk 500 kg.
7. Setelah bahan fermentasi tercampur, siramkan pada kotoran ternak yang sudah di tata tadi secara merata.
8. Setelah sudah disiram secara merata, taburkan serbuk gergaji kayu di atas permukaan kotoran ternak, secara merata dan tertutup oleh serbuk gergaji kayu.
9. Langkah terkahir tutup menggunakan terpal secara rapat (anaerob)/kedap udara.
10. Selalu cek proses fermentasi 3 hari sekali untuk mengetahui suhu yang ada didalam, proses fermentasi berlangsung selama 1 minggu, dengan ciri-ciri tidak berbau dan bau seperti tanah, suhu dingin, serta berwarna hitam bukan kecoklatan lagi.
Nb: Proses fermentasi yang lama biasanya di akibatkan faktor lain seperti udara banyak masuk, terkena air hujan dan perubahan iklim yang tidak menentu.
Semoga Bermanfaat...........Salam Peternakan!
No comments:
Post a Comment