Kali ini admin membahas tentang beternak hewan tak berkaki, dan tak bertulang, serta hidupnya didalam tanah nih temen temen hehehe... hewan ini juga sering dibuat umpan waktu memancing ikan loooo... yak apalagi kalo bukan si Cacing hehe..
Nah temen-temen pasti ada yang merasa jijik dan mungkin di anggap hewan tak punya nilai uang bukan...???eiiiits jangan salah ya temen-temen, kali ini admin bakal bahas secara tuntas. kok bisa ya.. cacing bisa diternak dan bisa menghasilkan pundi pundi uang hehe.
Mengingat kebutuhan cacing tanah sekarang begitu besar untuk para peternak ikan dan peternak udang, budidaya cacing tanah sangat menguntungkan. Selain biayanya murah, masa panen nya juga cepat, harga jualnya pun tergolong tinggi sekitar 20 rb - 25 rb per kilogramnya, serta perawatan yang juga bisa dibilang mudah dan tidak memerlukan lahan yang luas. Oleh karena itu persiapan awal dan media budidaya cacing haruslah tepat (bukan berarti kita menggampangkan ternak cacing karena hanya hidup dalam media tanah saja lo yaaa).
Tahap 1 Persiapan Media
Mempersiapkan media merupakan mempersiapkan tempat berkembangbiaknya atau tempat bertelurnya cacing-cacing tersebut sampai dengan panen. Media yang bagus akan mempengaruhi jumlah produktifitas cacing begitupun sebaliknya, sehingga produktifitas cacing akan mempengaruhi pendapatan saat sudah panen.
1. langkah pertama persiapan media ini bisa dengan menggunakan gedebok pisang, kenapa kok gedebok pisang?? karena mudah dicari disekitar lingkungan kita dan gratis. Pilih gedebok pisang yang bagus untuk media cacing berkembang biak, tidak hanya itu gedebok pisang juga sebagai pakan buat cacing itu sendiri. Setelah memilih gedebok pisang yang bagus dan dipisahkan serta membuang bagian yang kering (orang jawa bilangnya Klaras). Gedebok pisang dicacah menjadi bagian kecil-kecil.
2. Langkah kedua persiapkan bahan-bahan campuranya untuk gedebok pisang sebagai media, seperti serbuk gergaji, dan air untuk melembabkan., campuran media bisa juga pakai cocopeat, lok jamur, bekas tebu seleb, kotoran hewan (sapi,kambing), onggok aren dsb. tapi disini kita pakai serbuk gergaji untuk campuranya karena mudah didapat juga.
3. Campurkan bahan-bahan gedebok pisang dan serbuk gergaji didalam suatu nampan. Untuk nampan bisa menggunakan karung, balok kayu, ataupun wadah yang berbahan plastik. Campur hingga merata dan basahi pakai air untuk pelembab saja, tidak perlu sampai berair. karena cacing suka di media yang lembab.
4. Setelah tercampur dan lembab, masukkan bahan yang sudah tercampur kedalam wadah yang akan dipakek untuk budidaya (bisa dengan membuat wadah kotakan dari kayu, toples, ataupun karung yang dibentuk kotakan). Disini kita pakai wadah kotakan dari kayu saja agar masa pakai bisa lama ukuran wadah menyesuaikan banyaknya bahan yang akan kita masukkan.
5. Semprot media cacing menggunakan air setiap 2 hari sekali untuk menjaga kelembapan nya.
6. Tempatkan media cacing ditempat yang aman dari semut ataus serangga penggangu lainya.
7. Penggantian media bisa dilakukan 2 minggu sekali.
Tahap II Persiapan Bibit Cacing
Untuk persiapan bibit perlu diperhatikan juga, bibit cacing tanah yang bagus memang adalah yang kita tangkap dari alam, namun hal ini juga membutuhkan waktu yang lama serta ukuranya berbeda beda sehingga berpengaruh terhadap perkembangbiakan dan volume produksinya. Jadi lebih baik belilah bibit cacing ke peternak cacing yang temen temen anggap terpercaya. Namun jika temen-temen anggap jika beli itu mahal dan ingin yang gratisan, lebih baik mencari dengan menangkap langsung tentu (kalo mau sukses harus telaten dan konsisten yaaa hehehe). biasanya banyak di area persawahan, tempat tanah lembab seperti dibawah tanaman bambu.
1. Langkah pertama dalam persiapan bibit cacing adalah dengan mencari ukuran remaja yang usianya sekitar 1 minggu, (buat mengetahui umur pastinya beli ke peternak cacing untuk bibit, kalo enggak juga gapapa cari aja dengan ciri ciri fisik tubuh sedang, gak terlalu kecil dan gak terlalu besar). Karena di usia tersebut cacing sudah siap untuk bertelur (cacing berkelamin ganda ya temen-temen jadi gaperlu khawatir mencari jenis kelamin jantan atau betina nya hehe).
2. Langkah kedua adalah letakkan dan sebar bibit cacing di atas media, ingat ya disebar biar tidak menggerombol. Nanti cacing akan dengan sendirinya masuk kedalam media sekitar 15-30 menit. Apabila cacing tidak mau masuk itu berarti cacing tidak menyukai media tersebut bisa karena faktor lain seperti kurang lembab nya media.
Tahap III Pemberian Pakan
Untuk pemberian pakan cacing itu sendiri gunakan pakan yang mengandung gizi terbaik seperti limbah sayuran dan ampas tahu atau kotoran kambing yang sudah difermentasi. Pakan bisa dicampur dengan EM4. Karena apabila gizi tidak tercukupi akan menghambat perkembangan dan produktifitas cacing.
1. Langkah pertama campur pakan Ampas tahu dan limbah sayuran atau buah dengan EM4 untuk menambah kandungan gizi nya. EM4 yang digunakan adalah EM4 pertanian yang berwarna kuning bisa temen-temen dapatkan di toko bunga atau bursa tanaman. tambahkan sedikit saja air pada campuranya namun jangan sampai berair, hanya sampai meresap saja biar lembab. tunggu 15 menit sebelum diberikan ke cacing.
2. Berikan pakan yang sudah dicampur dengan cara ditaburkan di atas media cacing secara merata, untuk pemberiana pakan dilakukan di sore hari dan malam hari. Karena cacing sensitif terhadap cahaya.
Tahap IV Panen Dan Pasca Panen
Hasil tidak akan mengkhianati usaha ya temen temen hehehe.. saat panen berapapun besaranya itulah bonus hasil kerja keras kita Panen cacing bisa dilakukan ketika cacing berusia 40-50 hari, untuk 1 cacing biasanya bisa bertelur hingga 1000 telur jadi sangat banyak ya sobat, katakanlah kita ternak 2 kg cacing berarti saat panen harusnya kita dapat 4 kg cacing. nah sebelum panen ada langkah-langkah sebagai berikut.
1. Langkah pertama adalah dengan cara menyiapkan wadah panen, wadah ini berfungsi memisahkan antara cacing yang akan dipanen dan yang akan diternak kembali.
2. Langkah kedua adalah dengan memisahkan cacing yang akan dipanen dengan cara memisahkan antara ya cacing yang anakan dengan yang indukan. untuk anakan bisa di buat ternak lagi dan yang indukan bisa kita panen. Tergantung dari segmentasi pasar temen temen ya.
3. Hasil panen bisa disalurkan atau dijual ke pengepul ikan, kolam pemancingan, peternak udang, dan juga peternak ikan, dijual secara online dengan memanfaatkan sosmed dan lebih-lebih bisa bekerja sama dengan perusahaan farmasi untuk dijadikan obat, ataupun perusahaan yang bergerak dibidang kosmetik.
Semoga Bermanfaat ya.....Salam Peternakan...!
No comments:
Post a Comment