Sunday, 12 April 2020

MANAJEMEN TERNAK KELINCI

 Prospek Usaha Dan Manajemen Ternak Kelinci





        Hampir setiap Negara di dunia sudah familiar terhadap usaha beternak kelinci. Mengapa usaha beternak kelinci ini bisa menjadi hal yang prospek dikalangan masyarakat sekarang mulai dari hulu hingga hilir??....... 
yaitu karena kelinci mempunyai daya adaptasi tubuh yang relatif tinggi sehingga mampu hidup di iklim hampir seluruh dunia, perawatan dari kelinci itu sendiri juga tidak terlalu rumit mulai dari pemberian pakan karena kelinci termasuk hewan Herbivora jadi pemberian pakan seperti rumput yang bisa kita cari di lingkungan sekitar, pembuatan kandang yang tidak memakan tempat luas, cepat dalam berkembang biak bisa sampai 6-12 ekor dalam sekali melahirkan. Kelinci juga merupakan hewan ternak yang mempunyai banyak manfaat seperti binatang hias dikalangan penghobi hewan menggemaskan, penghasil pupuk bokasi dari kotoran/fesesnya, tulangnya digunakan sebagai bahan tepung, penghasil daging yang mempunyai gizi tinggi serta bulu dan kulitnya dapat digunakan sebagai bahan kerajinan. 
     
     Dari berbagai jenis kelinci, kelinci dengan jenis New Zealand merupakan kelinci yang mempunyai struktur daging lebih banyak dibandingkan jenis kelinci lain seperti dengan kelinci jenis Flamish Giant yang dikatakan kelinci paling besar, namun kenyataanya jenis kelinci Flamish Giant ini besar di bagian tulangnya saja. Kelinci jenis New Zealand ini mampu mencapai berat badan hingga 10 kg bahkan ada yang mencapai 12 kg. Hal ini bisa dijadikan sebuah peluang apabila mau beternak kelinci untuk produk daging, sehingga dalam penjualan produk ternak kelinci tidak dijual dalam bentuk hidup untuk dijadikan hewan hiasan/peliharaan saja. Namun bisa menjual produk dagingnya dan feses beserta urine yang bisa dijadikan produk pupuk organik untuk meningkatkan jumlah pendapatan.

    Kota Malang Raya merupakan contoh kota yang memiliki permintaan daging kelinci yang sangat tinggi dikarenakan banyak restoran atau tempat kuliner yang menyajikan olahan daging kelinci seperti Sate kelinci, Rica-rica kelinci dan masih banyak lagi. Untuk mengenai harga kelinci sangat bervariatif, dimulai dari anakan kelinci bisa mencapai Rp.17.000-25.000 sesuai dari kualitas dan jenis kelinci tersebut usia 1 bulan lepas sapih. Daging kelinci dijual dalam kondisi bobot hidup bekisar harga Rp.30.000-45.000 tergantung dari kondisi kelinci tersebut apakah dalam keadaan sehat atau dalam keadaan sakit. Untuk produk pupuk dijual seharga Rp.10.000 untuk pupuk cair yang sudah difermentasi satu botolnya dengan kapasitas 1 liter. dan dijual Rp.7.000 untuk pupuk padat kemasan 5Kg.


A. Perkandangan Kelinci

         Faktor penting dalam perkandangan kelinci adalah suhu berkisar 15-20 derajat Celcius, sirkulasi udara lancar, lama pencahayaan ideal 12 jam dan perlindungan ternak terhadap predator seperti tikus ular dsb. Kandang dalam kegunaanya dapat dibedakan menjadi 3 yaitu kandang Induk untuk indukan yang sudah dewasa maupun indukan dengan anak-anaknya, kandang pejantan, dan kandang untuk lepas sapih. tidak ada ukuran tertentu untuk pembuatan kandang karena tergantung dari kapasitas jumlah ternak. Ukuran didasarkan pada skala usaha, iklim, kemudahan pengelolaan dan ukuran ternak. Kandang dengan ukuran 200x70x70 cm cukup untuk menampung 12 induk/10 pejantan. kandang dengan ukuran 50x35x45 cm dapat digunakan untuk anakan dan kelinci lepas sapih. 
Berdasarkan bentuknya kandang kelinci dibedakan menjadi 2 yaitu: 
1. Kandang Postal: kandang tanpa halaman pengumbaran,ditempatkan dalam ruangan dan biasa digunakan untuk pemeliharaan kelinci muda
2. Kandang Bateray: kandang dengan bentuk mirip sangkar berderet dimana satu sangkar digunakan untuk satu kelinci, bisa digunakan dalam peternakan kelinci secara intensif.

B. Pakan Kelinci
         Pakan kelinci ternakan terdiri dari hijauan, biji-bijian, bisa juga ditambah pakan tambahan seperti ampas tahu,polar dsb. hijauan yang diberikan antara lain rumput, limbah sayuran. Untuk leguminosa bisa diberikan daun turi, lamtoro, indigofera, daun kembang sepatu, dan kacang tanah dan lain lain. Biji-bijian berfungsi sebagai pakan penguat bisa dibagikan pada kelinci yang sedang bunting ataupun menyusui. Pakan biji-bijian berupa jagung,padi,sorgum,kedelai dan lain-lain. Pemberian pakan sebanyak 3 kali sehari, pada pukul 08.00 untuk pemberian pakan pertama bisa berupa ampas tahu ditambah biji-bijian, pada pukul 13.00 pakan kedua berupa rumput atau hijauan lain, dan pada pukul 18.00 diberikan pakan berupa rumput segar atau hijauan  yang mengandung lebih banyak serat kasar.

C. Pemilihan Bibit Kelinci
             Pemilihan jenis bibit tergantung pada tujuan pemeliharaan, untuk mendapatkan daging maka jenis yang dikembangbiakkan adalah belgian,california,flemish giant,lyon dan New Zealand. Secara umum harus punya sifat fertilitas tinggi, tidak mudah jumpy (jinak), tidak cacat, mata bersih, terawat, bulu tidak kusam, dan lincah.

D. Reproduksi Perkawinan Kelinci
              Kelinci mencapai umur dewasa dalam waktu 4-10 bulan. Pada saat itulah kelinci dapat dikawinkan perkawinan biasanya terjadi pada waktu sore hari maupun pagi hari, setelah terjadi perkawinan kelinci mengalami kebuntingan selama 30-32 hari. Kebuntingan pada kelinci dapat diketahui setelah 12-14 hari. Dengan ciri ciri perut dan puting susu membesar. Lima hari menjelang kehamilan indukan dipindah ke kandang beranak untuk menyiapkan penghangat dengan cara merontokan bulu-bulunya sendiri. Anak kelinci bisa di lepas sapih setelah berumur 56 hari tetapi ada juga yang 28 hari sudah bisa disapih sesuai batas optimal jumlah susu yang dihasilkan induk.

E. Penyakit Kelinci
                    Penyakit pada kelinci di akibatkan karena kelengahan anak kandang dalam menjaga sanitasi kandang, pemberian pakan yang tidak memenuhi SNI pakan, tertularnya kelinci yang sakit, dan perubahan cuaca maupun wabah. Beberapa penyakit yang sering menyerang kelinci antara lain kembung, scabies/kudis, dan cacingan. Pencegahan yang bisa dilakukan adalah dengan menjaga kebersihan kandang, menyemprot kandang dengan desinfektan, dan mengkarantina kelinci yang sakit. Pengobatan kelinci yang sakit bisa diberikan dengan obat-obatan tradisional seperti belerang untuk kelinciyang terkena kudis, minyak kelapa dan iodium. atau dengan cara pemberian obat obatan kimia seperti antibiotic seperti wormectin dan vitamin.

F. Panen Dan Pasca Panen
                      Apabila kelinci dijual dalam bentuk anakan bisa dipanen setelah lepas sapih berusia 28-56 hari, Kelinci yang sudah siap potong bekisar umur 4-10 bulan atau telah mencapai berat 2 kg. Sebelum dipotong  kelinci dipuasakan selama 6-10 jam untuk mengosongkan usus. Setelah dipotong kelinci dikuliti dari kaki belakang  ke arah kepala. Bagian organ dalam seperti usus dsb dikeluarkan, usahakan kandung kemih tidak sampai pecah agar tidak bau dan mempengaruhi kwalitas daging/karkas. Presentasi karkas yang baik bekisar antara 49% sampai 52%. Hasil lainya adalah kotoran dan urine kelinci yang apat dijadikan pupuk tanaman baik secara langsung maupun difermentasikan dulu, tapi saran saya lebih baik difermentasikan dahulu.


Semoga Bermanfaat............Salam Peternakan!

No comments:

Post a Comment